Nasional

40an Rumah Warga Dusun Mondo Kecamatan Reok Terancam Terendam Air Laut

×

40an Rumah Warga Dusun Mondo Kecamatan Reok Terancam Terendam Air Laut

Sebarkan artikel ini

Ruteng, Info1nsws.com– 40-an rumah milik warga RT 12 yang terdiri dari Kampung Ojang dan Bugis, Dusun Mondo, Desa Robek, Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT terancam terendam air laut akibat semakin luasnya abrasi pantai di kawasan tersebut.

40-an rumah tersebut dihuni ratusan jiwa secara turun temurun.

Mereka saban tahun mengalami situasi terjadinya ancaman gelombang air laut pasang, angin dan air hujan deras.

Pantauan media ini pada Jumat (9/12/2022) siang, saat terjadi air laut pasang naik, rata-rata rumah tersebut tersentuh air Laut, sekalipun dalam kondisi saat normal.

Saat terjadi air laut pasang naik, sudah tidak ada lagi halaman rumah karena air laut menyentuh dinding rumah bahkan masuk hingga dalam rumah.

Yang lebih miris, rumah adat yang disebut Lumpung (yaitu rumah yang menjaga tanah ulayat) Ojang, posisi bangunannya sudah berada di genangan air laut.

Beberapa warga yang ditemui mengaku, pada bulan Desember hingga Februari dimana terjadi gelombang tinggi yang mereka sebut musim angin barat, air laut menggenangi seluruh isi rumah.

“Mulai bulan Desember ini hingga Februari, kami sudah mulai cemas dan waspada karena air laut menggenangi seluruh rumah warga,” ungkap Arnoldus Yansen Jemudin (42), tua adat Lumpung Ojang.

Pada kurun waktu bulan Desember hingga Februari, tambah Arnoldus, hujan disertai angin kencang terjadi sehingga gelombang air laut menghempas puluhan bangunan yang ada.

“Hidup kami benar-benar terancam dan kami tidak bisa berbuat apa selain menyelamatkan diri dengan mengungsi ke rumah keluarga yang lebih nyaman.

“Selama musim angin Barat atau selama dua sampai tiga bulan, kami di sini bertaruh nyawa serta menyaksikan rumah kami dikoyak-koyak oleh gelombang yang tinggi disertai curah hujan yang tinggi,” lanjut Arnoldus.

Pengakuan Arnoldus itu dibenarkan oleh warga lainnya.

“Kondisi seperti itu merupakan pemandangan rutin bagi kami di sini, tapi mau bilang apa,” kata Maderifa (34) warga kampung Bugis yang berprofesi sebagai nelayan.

</p

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Toe Manga Seng Koe By. Swara Net Group