Yustina Dkk, menggeluti dunia pertanian sejak PT PLN melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) masuk di wilayah Poco Leok. Melalui program PLN Peduli Desa Berdaya, Yustina Dkk mulai mengenal pertanian hortikultura.
Baginya, bertani merupakan pekerjaan yang mulia dan bermartabat, karena langsung bersentuhan dengan tanah.
Wanita kelahiran 1976 ini percaya, bahwa dengan menyentuh tanah ketika menjalani profesi ini, sesungguhnya ia sedang merawat orang dan bumi.
“Kami mulai mengenal dunia pertanian sejak PLN masuk di Poco Leok,” akunya.
Baca Juga : Panen Perdana, Kelompok Tani Hortikultura Poco Leok NTT Binaan PLN Raup Keuntungan Besar
Yustina mengaku, masa budidaya sayur hortikultura sangatlah cepat. Dalam kurun waktu kurang dari sebulan Ia bersama kelompoknya meraup keuntungan hingga jutaan rupiah dari satu jenis tanaman sayur saja.
“Kalau sayur sawi biasanya kami panen setiap 3 minggu sekali. Itu baru satu jenis sayur saja,” katanya.
Jenis sayur sawi dalam sekali panen, kelompoknya bisa mendapatkan uang hingga Rp. 4 Juta. Artinya, jika dua belas kali dipanen dalam setahun, Yustina Dkk meraup keuntungan besar hingga puluhan juta rupiah.
Namun, keadaan sekarang justru berbeda dengan sebelumnya. Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Manggarai, sempat meluluhkan rasa semangat mereka karena air yang sangat kurang untuk menyiram sayur.
“Setiap usaha pasti ada tantangan. Kami sempat cemas sayur kami akan mati karena suplai air yang sangat kurang,” ungkapnya.