Info1News.com – Keluh kesah Yohanes Piter (63) salah satu warga bagian utara Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, kini terbayar sudah.
Senyum karena bangga terpana dengan jelas dari raut wajahnya.
Ia bersyukur karena tidak harus ke Ruteng untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lengkap.
Sebab bangunan mewah dan megah disamping SMAK Mutiara Bangsa Reo, seolah mengobati rasa capeh pria yang berprofesi sebagai petani itu untuk mendapatkan layanan kesehatan lengkap, tanpa harus ke Ruteng.
“Saya bangga sekali dengan hadirnya Rumah Sakit Pratama Reo yang boleh dibilang sangat megah ini. Kehadirannya sangat-sangat membantu masyarakat,” kata Yohanes saat ditemui media ini, Sabtu (16/9/23).
Sebelumnya, Yahanes harus mengeluarkan biaya hingga ratusan ribu rupiah jika ingin ke Ruteng untuk pergi mengecek kesehatan.
“Kalau dulu, kalau gula darah saya lagi naik, terpaksa saya harus ke Ruteng untuk cek. Uang 300 ribu hingga 500 ribu sudah pasti dikeluarkan dari saku” akunya.
Belum lagi kata Yohanes, tarif transportasi menuju Ruteng yang saat ini sudah naik.
Tentu menambah rasa kesengsaraan karena biaya begitu banyak yang harus dikeluarkan.
“Biaya banyak yang harus dikeluarkan, belum lagi kalau kita terlambat menghubungi travel menuju Ruteng, menambah rasa kesengsaraan kami,” kata Yohanes.
Namun, semuanya itu terbayar sudah dengan kehadiran Rumah Sakit Pratama Reo yang kini bisa melayani pasien.
“Kami bersyukur kepada Tuhan, Pemda Manggarai telah bekerja keras menuai janji untuk membangun rumah sakit ini, betul-betul membantu masyarakat khususnya biaya,” ungkapnya.
RSP Reo Bukan Sekedar Janji Politik, Tapi Soal Kepedulian
Bupati Manggarai usai meresmikan RS Pratama Reo menyebut rumah sakit yang diresmikan ini, bukan soal prestasi tetapi soal kepedulian.
“Hari ini kita tunjukan kepedulian, kenapa peduli? Supaya hal-hal seperti ini jangan diarahkan kepada sekedar pemenuhan janji politik semata. Itu janji politik ia, tapi bukan sekedar itu, ada yang lebih bermakna yakni kepedulian,” ucap Politisi PDI Perjuangan itu.
Dikatakan Hery Nabit, membangun di Kabupaten Manggarai juga tidak terlepas dari campur tangan orang baik yang ingin membantu.
“Niat baik untuk setiap pembangunan di Manggarai, Tuhan pasti pertemukan kita dengan orang-orang baik pula. Wajib kita sampaikan terima kasih kepada mereka. Meski belum sempurna, tapi kita pastikan ada satu atau dua nyawa yang akan kita selamatkan di tahun-tahun ke depan,” ungkap Hery Nabit.
Subscribe to my channel
