Ia juga mengaku bahwa pihaknya sudah sering melakukan lobi-lobi ke provinsi, baik melalui surat maupun melalui Anggota DPRD terkait perbaikan jalan itu. Namun jawaban provinsi kembali pada kondisi keuangan yang terbatas sejak pandemi 2019 sampai sekarang.
Pada tahun 2023, kata dia, perbaikan jalan ini sudah masuk dalam rancangan APBD 1. Semoga semuanya dapat segera terwujud.
Sedangkan untuk mengambil alih status jalan menjadi jalan kabupaten tidak semudah itu, sebab semuanya butuh proses apalagi masih banyak jalan kabupaten yang belum terurus.
“Kita urus dulu yang kabupaten punya ini, masih banyak titik-titik yang perlu perbaikan. Jangan ambil alih propinsi punya sementara kita punya juga masih ada yang belum. Kondisi keuangan kita begitu-begitu saja. Harap sama-sama memahami” kata mantan Direktur BOPLBF ini.
Terkait rencana selanjutnya, Bupati Nabit menjelaskan bahwa tahun depan ada dana 5 miliar yang dikucurkan untuk menangani jalan provinsi yang rusak. Tetapi tidak semua ditangani. Yang ditangani hanyalah titik-titik terparah.
“Tahun depan ada 5 miliar untuk penanganan jalan provinsi. Saya tidak omong dari Kedindi sampai Hita tetapi hanya titik-titik terparah saja yang diperbaiki” ujarnya.
Sementara itu Kadis PUPR, Lambertus Paput mengatakan, saat ini pihaknya sudah membuka jalan baru sepanjang 3 kilo-an lebih.
Jalan yang menghubungkan Kampung Munta dan Sambor itu akan dijadikan jalan alternatif untuk jalan provinsi yang rusak sekaligus menjadi jalan perluasan pertanian dan pemukiman.
“Rencananya kami mau buka jalan baru itu sampai 6 kilo-an, semoga tidak ada hambatan. Untuk sementara sekitar 3 kilo-an yang sudah dibuka. Terima kasih juga untuk warga yang sudah menerima inisiatif pemerintah membuka jalan baru itu demi kemudahan perjalanan orang dan barang yang melintasi jalur rusak parah itu” kata Lamber
Subscribe to my channel
