Beberapa nama pejabat yang datanya diretas mencakup Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Budi Arie Setiadi, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya risiko keamanan siber di tingkat pemerintahan, dan menunjukkan perlunya langkah-langkah yang lebih ketat dalam melindungi data sensitif.