Desa Satar Padut Raih Peringkat 1 Versi FPKD, Ternyata Lebih Baik dari Kecamatan Lamba Leda Utara

Dampek, Info1news.com – Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara (Laut), Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT meraih  peringkat 1 versi Format Penilaian Kinerja Desa (FPKD) periode 18 Agustus 2022 hingga 10 Agustus 2023 yang diselenggarakan pihak Pemerintah Kecamatan untuk 11 desa.

Rujukan akumulasi nilai rata rata FPKD desa menjadi nilai kinerja kecamatan. Kali ini, rapor kinerja kecamatan Lamba Leda Utara “Merah”, karna hanya mampu bertengger pada kategori sedang dengan skor akumulasi 65 poin, sama seperti tahun sebelumnya kategori sedang, hanya nilai lebih baik tahun sebelum (2022) dengan perolehan 69 poin, menurun 4 poin.

Desa yang dinahkodai Fabianus Kabun itu memperolehan skor akhir 89. Nilai ini masuk kategori sangat baik dan berhak mendapat Piagam Penghargaan dari Pemerintah Kecamatan yang diserahkan oleh Camat, Agus Supratman usai Upacara peringatan detik detik proklamasi HUT ke 78 kemerdekaan RI di, Kamis (17/08/2023) lalu.

Piagam penghargaan yang diserahkan Camat Agus disaksikan 10 kades lain.

Ditempat kedua dan ketiga juga dapat piagam penghargaan yang diraih Desa Satar Punda dengan skor akhir 87 juga masuk kategori sangat Baik, dan Desa Satar Punda  Barat dengan skor 84, juga masih masuk kategori sangat baik.

Hanya satu desa yang masuk kategori baik, yaitu Desa Golo Munga Barat dengan skor 75.

Sedangkan 7 desa lainnya kinerja kategori sedang. 7 desa itu antara lain Desa Golo Mangung skor 66, Desa Golo Wontong skor 62, Desa Haju Wangi skor 57, Desa Nampar Tabang skor 53, Desa Satar Kampas skor 51, Desa Liang Deruk skor 50, dan di urutan buncit Desa Lencur hanya nilai 48.

Diketahui, Pemerintah Kecamatan Lamba Leda Utara berinisiatif membuat terobosan pengukur kinerja desa dengan nama FPKD sejak tahun 2022 lalu.

Camat, Agus Supratman, menjelaskan, maksud dan tujuan diciptakan FPKD untuk mengukur kinerja desa dan kecamatan.

“Kami ukur kinerja kami sendiri dengan format sederhana yang kami buat sendiri.  Hal ini salah satu bentuk terobosan sederhana yang kami lakukan agar kami bisa mengevaluasi diri kami sendiri”, Jelas Agus.

Agus menambahkan,  format penilaian ini sangat sederhana, namun terbukti ampuh dalam mengawasi kegiatan Kami di kecamatan dan desa.

</p

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *