Secara bergantian kedua tim pun sering melakoni pertandingan kandang dan tandang.
Seiring berjalannya waktu Pasir pun menjadi tim hebat dan kuat karena pemain top kala itu seperti Bapak Huber Kari juga masuk dalam skuad.
Nama Pasir terus menggema sampai ke Kabupaten Ende. Mereka pun berangkat ke Ende untuk mengikuti turnamen disana. Alhasil Baba Lamba dan kawan-kawan pulang membawa juara.
Memasuki tahun 1960 an, tim sepak bola di Reo mulai berkembang, ada tim Tunas Muda, tim Naga Mas, tim Ikatan Dinas dan tim-tim lain yang berasal dari Desa.
Bibit-bibit sepak bola Reo pun mulai tumbuh. Klub Pasir yang kala itu masih diperkuat nama-nama bepengalaman terus menunjukan kiprahnya hingga ke ibu kota Kabupaten sebelum akhirnya redup di era 80 an.
Baru saat ini nama Pasir dikenang kembali oleh anak-anak milenial sebagai generasi penerus Baba Lamba dan kawan-kawan.
Kini klub yang selanjutnya diberi nama Pasir Reo FC ini sudah terhitung 6 kali mengikuti turnamen di kota kecil Manggarai bagian utara itu.
Waktu mengikuti turnamen perdana Pasir Reo FC berhasil melanggeng sampai ke final bertemu PS TIRR. Namun hasilnya draw sampai akhir babak. Pertandingan lanjutan keesokan harinya tidak dilanjutkan karena satu dua halangan yang membuat Pasir tak bermain. Akhirnya Pasir menyerahkan juara itu ke PS TIRR.
Setelah itu selama tiga tahun beruntun Pasir FC masih belum mampu menunjukan ketangguhannya lagi.
Ke depan, klub bersejarah ini yakin bisa berbicara banyak di turnamen berikut dengan menjaring potensi-potensi baru.
Itulah sejarah singkat asal mula terbentuknya klub Pasir dari berbagai saksi sejarah, yang konon pernah melihat langsung kiprahnya tim besutan Dalu Marola itu.
Ditulis Oleh: Berto Davids
Subscribe to my channel
