“Kalau bicara kepentingan pariwisata terutama wisata religi, tidak terlepas dari manfaat ekonomi. Daya tarik wisata religi memang kecil atau sedikit orangnya tapi daya belinya besar. Dan saya kira kita sedang berusaha, di samping sisi rohaninya, tapi di sisi lain suporting sistemnya. Kita berharap festival ini bisa mendapatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat Manggarai dan khususnya kota Ruteng serta masyarakat sekitar Golo Curu,” ujarnya.
Terhadap peran gereja Katolik lokal dalam pembangunan di Kabupaten Manggarai, politisi PDI-P itu berharap agar gereja memberikan masukan.
Menurut dia, dirinya sebagai bupati Manggarai adalah tetap menjadi bagian dari gereja Katolik. Bahkan Bupati Hery mengatakan bahwa dalam membangun Manggarai, Pemkab Manggarai dengan pihak gereja tidak dalam konteks kerjasama melainkan mengikuti apa yang dilakukan gereja Katolik.
“Gereja Katolik berada di depan dan kami (Pemkab Manggarai) berada di belakang gereja,” katanya.
Adapun yang dimaksud Bupati Hery adalah mengikuti beberapa hal yang selama ini sudah jauh dilakukan oleh Keuskupan Ruteng.
Menanggapi harapan Bupati Hery terkait adanya masukan dari pihak gereja, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dalam sambutannya mengatakan, pihaknya tidak menutup mata dan telinga khususnya terkait penanganan beberapa hal seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi.