Secara khusus tentang pelaksanaan Festival Golo Curu Ratu Rosari, Mgr Sipri mengatakan bahwa hal tersebut berdasarkan hasil sidang pastoral Keuskupan Ruteng.
“Kendati demikian kita tetap butuh perencanaan yang lebih detail dalam pelaksanaanya,” kata Uskup Siprianus.
Uskup Siprianus menuturkan pada tahun ini keuskupan Ruteng mengusung tema Pastoral Ekonomi Berkelanjutan dengan motto SAE (Sejahtera, Adil dan Ekonimis).
Dengan tema ini, kata Uskup, bermaksud menghadirkan kerajaan ALLAH di tengah dunia, mewujudkan kehadiran kegembalaan Tuhan yang komplit dalam kehidupan sehari-hari.
Uskup Siprianus berharap, agar festival Golo Curu tahun ini bisa mendorong gerakan rohani, sekaligus gerakan ekonomi SAE kita. Kami berharap agar seluruh gereja dan pemerintah kabupaten Manggarai perlu membentuk panitia bersama, sehingga kita bisa bergandengan tangan untuk menyukseskan festival ini,” katanya.
Uskup juga mengajak seluruh panitia untuk betul –betul mengemas acara festival Golo Curu yang berciri reflektif, berciri perayaan dan terutama gerakan ekonomi SAE.