“Yang membedakan Aktivitas Geothermal dan Migas adalah kandungan yang diambil dari dalam bumi. Pada Migas, yang diambil adalah minyak dan gas. Kedua bahan ini sangat rawan akan ancaman bahaya karena tergolong sedikit lebih sulit penanganannya. Sementara, pada Geothermal, yang di ambil hanyalah uap panas yang dihasilkan bumi. Kalaupun ada air, yang sangat dibutuhkan dalam geothermal tetap akan dikembalikan ke dalam perut bumi.” Kata Assistant Manger Perijinan dan Umum PLN UIP Nusra, Irlan Lalu Jayadi.
Sementara itu, warga gendang Gonggor juga menyampaikan beberapa catatan penting kepada pihak PLN UIP Nusra yang kemudian dibuatkan berita acara agar menjadi perhatian pihak pengembang.
Ada pun beberapa catatan itu di antaranya terkait ganti untung lahan di Wellpad G, kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal sesuai kompetensi atau keahlian. Berikutnya, soal pendidikan terutama beasiswa atau bantuan lain yang sesuai. Soal kesehatan, masyarakat meminta agar pihak pengembang bersedia membiayai pengecekan kesehatan secara berkala bagi masyarakat sekitar wilayah pengembang Geothermal.
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar PLN UIP Nusra memerhatikan efek korosit terutama bagi atap seng warga gendang Gonggor. Ketahui, pada sosialisasi FPIC ini juga dilakukan penyerahan dokumen komitmen atau surat Jaminan Pihak PLN bagi warga Poco Leok atau warga sekitar PLTP yang telah ditandatangani Manager UIP Nusra 2, R. Harnandi Adhityo.
Surat Jaminan itu diterima langsung Tua Gendang Gonggor, Gabriel Nganggur dan disaksikan warga gendang yang hadir. Dalam surat jaminan itu berisi 4 poin yang jadi jaminan PT PLN UIP Nusra yang salinannya diperoleh oleh media ini.