Bisnis

Gigit Jari! Petani Garam di Reok Gagal Panen Selama Setahun

×

Gigit Jari! Petani Garam di Reok Gagal Panen Selama Setahun

Sebarkan artikel ini

Pada tahun sebelumnya, sebut dia, lahan garam yang ia garap bisa menghasilkan 700 sampai 800 karung sekali panen. Tetapi sekarang turun drastis ke 100 karung. Bahkan ada petani lain yang menghasilkan 10 sampai 15 karung saja.

“Sedih sekali. Mau menangis dengan siapa. Tumpuan hidup kami hanya berharap pada hasil garam ini,” ujarnya lagi.

Ia berharap, pemerintah Kabupaten Manggarai segera memperhatikan kondisi ini karena pasokan garam makin berkurang pasca petaninya mengalami gagal panen.

Sementara terkait harga pasaran garam, Indra bilang tahun sebelumnya berkisar Rp 70.000 sampai Rp 80.000 per karung. Bahkan sekarang sudah naik sebesar Rp 200.000.

Namun sayangnya, harga garam yang cukup menguntungkan bagi petani tak didukung dengan kondisi yang ada.

“Jadi seputar itu masalahnya. Selain banjir rob, perhatian pemerintah untuk petani garam juga nihil. Kami tidak pernah dapat apa-apa dari pemerintah. Dulu memang ada pegawai dinas yang sering kunjung ke sini, tapi sekarang tidak ada lagi,” tandas Indra.

</p

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Toe Manga Seng Koe By. Swara Net Group