Memilih dua Kampus lokal tersebut jelas Ali Norman, karena memiliki exspertise (keahlian) seperti teknik perencanaan wilayah, arsitektur, serta pariwisata.
“Penyusunan dokumen perencanaan pengembangan pariwisata ini bisa menjadi rujukan bagi semua pihak (OPD), khususnya Dinas Pariwisata di kabupaten Manggarai,” jelas Ali Norman.
Ali Norman, mendesak agar Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai, segera merampungkan masterplan pengembangan wisata di Pulau Mules.
Terkait dengan anggaran dari pengembangan proyek pariwisata di Pulau Mules, pihaknya mengatakan, instrumen anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata.
Ada dua hal penting terkait status kepemilikan lahan serta ketersediaan dokumen masterplan.
“Saat ini masterplan-nya masih dalam proses penyusunan bersama tim kerja. Dari 15 langkah tahapan itu, saat ini sudah masuk ke tahap 7 FGD, dalam rangka menjelaskan kepada para pemangku kepentingan terkait tentang hasil survey yang dilakukan sebelumnya,” sebut Ali Norman.
Keterlibatan sejumlah perangkat daerah dalam FGD tersebut, jelasnya agar dapat sinkronisasi serta terintegrasi dengan baik terkait penyusunan masterplan pariwisata di Pulau Mules.










