Daerah

Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup, Bupati Hery Nabit Teken MoU dengan YBL

×

Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup, Bupati Hery Nabit Teken MoU dengan YBL

Sebarkan artikel ini

Selain itu Yayasan Bambu Lestari berfokus pada pengembangan internasional, melalui konsultasi dan pendidikan, penelitian konservasi, proyek-proyek wanatani, reklamasi daerah aliran sungai, pengembangan perkebunan, dan penyusunan kebijakan. “Sampai saat ini, semua anggota Yayasan Bambu Lestari telah menggunakan waktu dan sumber daya mereka untuk mengangkat bambu sebagai solusi lingkungan,” paparnya.

Tanuhandaru menyebut, Yayasan Bambu Lestari terdapat 10 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berpotensi untuk pengembangan agroekologi bambu. Dimana total area berpotensi untuk pengembangan agroekologi di NTT itu luasnya sekitar 4.000 hektare.

“Agroekologi adalah bagian dari pertanian berkelanjutan yang menggambarkan hubungan alam, ilmu sosial, ekologi, masyarakat, ekonomi, dan lingkungan yang sehat. Agroekologi diterapkan berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pengalaman dalam pemenuhan kebutuhan pangan local,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa 10 kabupaten yang berpotensi itu tersebar di pulau Flores, Alor, Sumba dan pulau Timor. Daerah terbanyak berasal dari Pulau Flores terdiri dari Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ende, Sikka, dan Ngada.

NTT sendiri juga dinilai pas untuk pengembangan agroekologi karena sejak tahun 2020 lalu sampai sekarang YBL bersama dengan Pemerintah Provinsi dan kabupaten telah mengembangkan agroekologi bamboo.

Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Drs. Jahang Fansi Aldus, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Manggarai dan jajaran Bambu Lestari.

</p

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Toe Manga Seng Koe By. Swara Net Group