Oleh : Andrew Donda Munthe (Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Beberapa waktu yang lalu, saya dan beberapa orang rekan kantor di Kupang berkesempatan mengunjungi Ruteng untuk melakukan kunjungan kerja. Ruteng adalah ibukota dari Kabupaten Manggarai. Meskipun hanya beberapa hari berada di Ruteng tapi nuansa kotanya tetap lekat dalam memori. Kota ini terletak di daerah perbukitan nan sejuk dengan beragam kisah bersejarah. Apakah Anda tertarik untuk mengetahui sepenggal kisah lain dari Ruteng?
Kota Ruteng maupun Kabupaten Manggarai secara umum memang sudah tersohor dengan komoditas utama perkebunannya yaitu kopi. Kami berkesempatan mengunjungi salah satu tempat yang biasa dikunjungi oleh pengunjung menikmati segelas kopi. Pengunjung yang datang tidak hanya dari penduduk lokal seputaran kota Ruteng tapi juga banyak yang berasal dari luar daerah.
Lokasi yang kami kunjungi dikelola dan dijalankan oleh kaum perempuan. Sambil menikmati segelas kopi istimewa, kami juga menikmati produk lain yang ditawarkan ditempat tersebut. Olahan buah pisang berupa kue bolu dan keripik menjadi sajian nikmat menemani segelas kopi yang kami pesan.
Pengelola tempat tersebut menyampaikan awal perjalanannya dalam “usaha” kopi dan olahan pisang. Singkat cerita, beliau sangat prihatin dengan komoditas sektor pertanian yang melimpah di Manggarai tapi belum dikelola secara optimal. Salah satunya adalah buah pisang. Tanaman ini sangat cocok untuk di budidayakan di daerah perbukitan seperti di Manggarai. Sayangnya, hasil produksi komoditas pisang oleh para petani belum mampu di olah lebih lanjut untuk meningkatkan harga jual.
Produksi pisang yang melimpah di Manggarai justru di kirim ke luar daerah dalam bentuk pisang mentah. Apa yang terjadi selanjutnya adalah berbagai pisang olahan dari luar daerah masuk kembali ke Ruteng dengan harga jual yang pastinya sudah meningkat lebih tinggi.
Subscribe to my channel
