Kisruh Angkutan Penumpang ke Labuan Bajo di Ruteng, Belasan Sopir Minta Ketegasan Dishub NTT

Ruteng, Info1news.com- Belasan Sopir angkutan penumpang berplat hitam asal wilayah Ngada dan Manggarai Timur hingga kini masih menginap di Ruteng sejak Senin (16/1) lalu.

Belasan sopir tersebut bersama mobil mereka masih berada di Ruteng, menyusul adanya larangan dari sejumlah pihak di terminal Mena Ruteng agar mobil plat hitam yang mengangkut penumpang dari wilayah timur Kabupaten Manggarai, tidak membawa penumpang langsung ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Mereka bertahan di Ruteng, karena belum ada penyelesaian dari pihak terkait, dalam hal ini UPT Dinas Perhubungan Provinsi NTT, atas kekisruhan yang terjadi Senin lalu di terminal angkutan kota dalam provinsi (AKDP) Mena, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

Kekisruhan yang terjadi pada Senin (16/1) di terminal Mena, menimpa dua pengemudi angkutan sewa asal Kabupaten Ngada, tujuan Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat.

Dua buah mobil penumpang berbayar asal Kabupaten Ngada dihadang belasan sopir angkutan sewa di Terminal Mena Ruteng.

Kepada sejumlah awak media, salah seorang sopir asal Ngada yang dihadang di terminal Mena, Fransiskus Karsiolo Bate menjelaskan, peristiwa tersebut berawal ketika Ia bersama teman sopirnya Denis Ratu, hendak mengantarkan penumpang menuju Labuan Bajo.

Fransiskus Karsiolo Bate dan Denis Ratu dihadang belasan sopir angkutan sewa di Terminal Mena, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, pada Seninlalu sekitar pukul 14.00 Wita.

Fransiskus karsiolo Bate mengaku ketakutan saat dihadang puluhan Sopir.

 

“Sekitar belasan sopir travel di Terminal Mena Ruteng, memaksa saya dan Denis Ratu (salah seorang sopir) untuk menurunkan penumpang tujuan Labuan Bajo,” beber Fransiskus.

</p

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *