Adapun tagline utama dari Program Genre tersebut adalah “Katakan Tidak pada Nikah Dini, Seks Pranikah dan Napza.
Program Genre diarahkan agar remaja dapat melewati 5 transial masa remaja dengan optimal yaitu menyelesaikan pendidikan, mendapatkan pekerjaan, ikut terlibat datam kegiatan masyarakat, merencanakan kapan menikah dan mempraktekkan pola hidup sehat.
Namun, lanjut Michael Yance Galmin, paradoks masa remaja sering dijumpai seperti tawuran, kehamilan yang tidak diinginkan, seks pranikah, terlibat Napza atau bahkan bunuh dirl dan lain sebagainya.
“Hal-hal seperti Inl yang mendorong BKKBN untuk gencar mensosialisasikan tentang pentingnya kesehatan reproduksi remaja,” katanya.
Pusat Informasi dan Konseling
Dia pun menambahkan, Survey SDKI tahun 2017 menunjukan batwa remaja cendrung bertanya atau berdiskusi tentang kesehatan reproduksi lebih banyak kepada teman daripada kepada orang tua atau kepada guru (61 % remaja wanita dan 61% remaja pria mengaku berdiskusi dengan teman). Jika dibandingkan kepada orang tua hanya 50% dan guru 47%.
Hal inilah yang mendaaari BKKBN membentuk Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja di sekolah-sekolah dan PT, dengan filosofi yang digunakan adalah dari remaja, oleh remaja dan untuk remaja.
‘Untuk itu, kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Bapak/lbu pimpinan sekolah yang sudah mendukung keberadaan PIK Remaja,” pungkasnya.