“Saya mau luruskan terkait video yang beredar di media sosial tersebut. Sebenarnya tim sukses kami mendatangi rumah Fransiskus Pongge pada malam itu, untuk menawarkan dia menjadi saksi pada saat pemilihan nanti. Dan honor untuk saksi itu sebesar 200 ribu.
Waktu itu dia menolak untuk menjadi saksi, jadi tidak benar kalau tim sukses saya bagi-bagi uang untuk membeli suara seperti dalam video tersebut” jelasnya kepada media ini, Senin (29/01/2024).
Dokumen yang beredar berisi nama-nama tim sukses yang diduga terlibat dalam pembagian uang, namun Florensia mengklaim tidak mengetahui dokumen tersebut dan menduga adanya upaya untuk merusak citranya sebagai Caleg. Dia mengatakan telah menyerahkan masalah ini kepada Bawaslu Manggarai Timur.