“Ini didekat kita hijau kali, selama magang, saya pribadi tidak merasakan atau melihat dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan hidup, saya senang disini bisa belajar banyak mesin-mesing PLTP yang punya masa depan pembangkit bersih” kata Gervaselius.
Sepanjang masa praktik kerja itu, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik asal Kampung Pongutung, Kecamatan Satar Mese, ini memperoleh kesempatan untuk mempelajari seluk beluk sistem operasional PLTP dengan didampingi oleh tenaga-tenaga profesional.
“PLTP ini juga berkontribusi pada stabilitas pasokan listrik serta kemandirian energi di daerah sekitar, yang sebelumnya mungkin mengalami keterbatasan akses energi. Dengan adanya pembangkit ini, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, membuka peluang lapangan kerja baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar mahasiswa peminatan Konversi Energi itu.
Rekan satu fakultasnya, Aprilianus Tri Putra, juga merasakan hal yang sama. Selama magang, mahasiswa dengan peminatan Rekayasa Material itu mengaku wawasan dan pengetahuan teknisnya terkait PLTP Ulumbu serta dampaknya terhadap kelangsungan hidup masyarakat sekitar semakin terbuka lebar.
Pasalnya, mahasiswa asal Kampung Poka, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, itu diberi kesempatan mengamati proses ekstraksi uap dari sumur geothermal dan cara konversinya sampai menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.