3.Jamur
Jamur yang tidak segar atau yang disimpan dalam keadaan basah dapat menjadi tempat berkembang biak bagi jamur beracun. Memanaskan kembali jamur yang tidak segar atau yang disimpan terlalu lama dapat meningkatkan risiko toksin jamur.
Toksin jamur merujuk pada senyawa-senyawa beracun yang dihasilkan oleh beberapa jenis jamur. Beberapa toksin jamur memilikiContohnya adalah alpha-amanitin yang dihasilkan oleh jamur Amanita. Konsumsi jamur yang mengandung alpha-amanitin dapat
4.Sayuran berdaun hijau seperti bayam
Sayuran ini mengandung nitrat, dan jika disimpan pada suhu yang tidak tepat atau dipanaskan kembali, nitrat dapat berubah menjadi senyawa nitrit yang dapat beracun.
Nitrit sendiri adalah senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam beberapa jenis sayuran dan dalam bahan tambahan makanan, terutama sebagai bahan pengawet dalam daging olahan.
Senyawa nitrit dapat berinteraksi dengan senyawa lain dalam sistem pencernaan dan membentuk senyawa yang berpotensi berbahaya. Misalnya, reaksi antara nitrit dan senyawa amina dalam perut dapat menghasilkan nitrosamin. Nitrosamin dianggap sebagai senyawa karsinogenik, yang berarti dapat meningkatkan risiko kanker.
Nah perlu diperhatikan, dalam konteks pemanasan makanan, penting untuk memastikan bahwa makanan dipanaskan hingga suhu yang aman untuk mengeliminasi atau mengurangi risiko kontaminasi mikroba. Sehingga tidak menimbulkan racun, yang akan menganggu kesehatan tubuh.