“Saya juga tidak tahu dia siapa karena memang tidak ada interaksi sebelumnya. Tiba-tiba dia datang dengan beringas lalu pukul saya berulang kali di wajah dan di rusuk,” tambahnya lagi.
Selain pukulan, Mario juga mengaku mendapat tendangan dan caci maki.
Tak beda dari Mario, rekannya bernama Karlos juga mengaku dipukul di badan. Karlos heran saat oknum TNI itu hanya mempersoalkan kenapa ia tak ikut berbaris, padahal saat itu Karlos baru selesai panjat pinang dan baju yang dipakainya penuh dengan oli.
“Saya dipukul waktu mau pulang ganti baju. Dia tanya kenapa tidak ikut baris. Loh baju saya kan terkena oli makanya harus pulang ganti dulu baru ikut baris. Belum saya jelaskan, dia datang langsung pukul saya di badan secara berulang kali,” terang Karlos.
Begitu juga dengan Egen dan Fortu. Dua anak sekolah ini juga mengaku hal serupa bahwa mereka dipukul usai upacara penurunan bendera hanya karena tertawa.
“Kami dipukul di dagu, jidat, dan wajah. Setelah itu hantam lagi pakai sendal. Hal itu terjadi hanya karena kami tertawa, lagian tertawa itu karena lucu sesama kami dan itu usai upacara penurunan bendera, bukan saat upacara penurunan bendera,” ungkap Egen yang juga dibenarkan oleh rekannya Karlos.