“Karena dengan program Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) anak-anak dilatih untuk berinovasi melalui Handphone Android dan Laptop,” ujarnya.
Anita menjelaskan ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud dan program evaluasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Lanjut dia, dalam satu tahun berjalan ini, untuk anak-anak kelas VI, mengadakan bimbingan sore dan selama bimbingan sore itu pihaknya mengambil satu hari yaitu Kamis, untuk melatih siswa dalam menghadapi ujian berbasis Android.
Dihadapan Kadis PPO Frans Gero diri juga mengaku kendala yang dialami selama ujian berbasis Android berlangsung adalah keterbatasan pulsa. Untuk mengatasi hal tersebut sekolah mengambil kebijakan untuk ujian sistem offline.
“Sehingga 99 siswa yang mengikuti ujian berbasis Android, itu bebas biaya untuk pulsa, hanya orang memfasilitasi Handphone, kalau yang menggunakan Laptop itu difasilitasi oleh sekolah,” tutupnya.
Laporan: G. Setiawan