Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Fansi Aldus Jahang, menjelaskan bahwa gedung Pasar Rakyat Puni yang dibangun pada tahun 2018 mengikuti konsep pasar modern yang ada di kota-kota besar. Dengan demikian, pemanfaatannya diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman, baik bagi pembeli maupun pedagang.
Menurutnya, kondisi Pasar Inpres Ruteng saat ini sudah tidak tertata dengan baik, karena beberapa pedagang memanfaatkan lahan parkir, tepi jalan, dan lorong-lorong pasar untuk berjualan. Akibatnya, ruang transaksi menjadi sempit.
“Untuk berjalan saja kadang-kadang sulit, karena semua area digunakan untuk berjualan. Upaya penertiban dan pemindahan sudah dilakukan, tetapi belum membuahkan hasil,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa banyak pedagang tetap memaksakan diri untuk berjualan di Pasar Inpres meskipun kapasitas atau daya tampungnya terbatas. “Kita bisa lihat sendiri, kondisi Pasar Inpres itu sudah melebihi kapasitas. Banyak pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya, termasuk di tepi jalan umum. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pembeli,” tambahnya.