Dari sejumlah warga yang kontra saat ditemui jelas Thadeus, tak satupun warga memberikan komentar terkait alasan penolakan dalam pembangunan proyek Geothermal di Poco Leok.
“Saat saya diskusi dengan mereka (warga kontra pembangunan Geothermal), tidak ada satu pernyataan alasan penolakan mereka dengan pembangunan Geothermal,” ungkapnya.
Melalui diskusi para tokoh masyarakat Poco Leok tegasnya kedepannya harus kawal secara bersama-sama dalam pembangunan Geothermal di wilayah Poco Leok termasuk komitmen PLN kepada warga Poco Leok.
“Ini momentum untuk kita orang Poco Leok, kawal bersama terkait komitmen PLN terhadap saudara-saudari kita di Poco Leok. Dan kita sebagai orang Poco Leok sebagai garda terdepan untuk berjuang nantinya,” ucap Tua Gendang Rebak suku Tiwu, Thadeus Dapang.
Sementara Andreas Tagut, mantan kepala desa Mocok, secara tegas mendesak PT. PLN, agar segera mengeksekusi proyek pembangunan Geothermal di wilayah Poco Leok.
“Saya minta PLN, secepatnya program ini dijalankan, jangan menunggu waktu lama lagi dalam pembangunan proyek Geothermal di wilayah Poco Leok,” jelas Kades Andreas.
Menurut mantan Kades ini, virus penolakan terus masuk ke wilayah Poco Leok agar warga akan melakukan penolakan terkait rencana pemerintah untuk pembangunan proyek Geothermal.
“Negara ini punya undang-undang, punya payung hukum. Yang menghalangi pembangunan harus diciduk dong, apalagi proyek Geothermal ini proyek strategis nasional. PLN harus laksanakan ini,” tegasnya saat menyampaikan pendapat dihadapan para tokoh masyarakat serta tokoh muda Poco Leok.