Demi menjangkau seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok, PT PLN (Persero) UIP Nusra aktif berdialog dan melibatkan masyarakat setempat.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) UIP Nusra telah menjawab aspirasi penolakan terhadap rencana PLTP Ulumbu melalui Keuskupan Ruteng. Pertemuan antara PT PLN (Persero) dengan Keuskupan Ruteng telah menemui titik tengah melalui penerapan asas ekologi integral.
GM Abdul Nahwan menilai langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu 2×20 MW ini sangat strategis dan penting. Melalui pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal Poco Leok, dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah, dan pemanfaatan energi listriknya dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.
“Sudah saatnya warga Manggarai menyambut kemajuan baru yang disokong dengan kemandirian Energi untuk kemajuan Manggarai, Manggarai Raya, dan Flores melalui energi bersih PLTP Ulumbu,” ucap Abdul Nahwan.
Pengembangan PLTP Ulumbu merupakan proses transisi energi penyediaan energi tenaga listrik yang memanfaatkan sumber energi baru terbarukan (EBT), sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, dan tentunya merupakan upaya pemerintah mengurangi emisi karbon serta untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% tahun 2025.
Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PT PLN (Persero) ditugaskan untuk menyiapkan suplai energi yang cukup dan andal secara operasional, terlebih PLN ditargetkan menyiapkan energi yang ramah lingkungan guna mendukung tercapainya Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.[]