“Jadi kami berusaha menggerakkan beberapa ekosistem di daerah terutama adik-adik yang masih di bangku sekolah untuk dipersiapkan menghadapi era transisi energi di masa depan, jadi salah satu pogramnya ialah pengembangan bengkel dan ekosistem konversi kendaraan listrik,” ucapnya.
Irlan menjelaskan, sebagai penggerak electric vehicle, ada beberapa program yang dijalankan di SMK Aloisius Ruteng yang merupakan sekolah imbas SMKN 3 Mataram, mulai dari pendampingan, pengembangan SDM, bantuan infrastruktur, dan bantuan sarana prasarana.
Sampai dengan saat ini, SMK Aloisius Ruteng telah memiliki bengkel konversi bersertifikat resmi dari Kementerian Perhubungan sebagai bengkel resmi pemasangan, perawatan, dan pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan bermotor dengan kategori tipe B.
Sertifikat bengkel konversi ini diberikan kepada SMK Swasta Santo Aloisius Ruteng setelah melalui proses verifikasi dan dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai bengkel konversi, di antaranya memiliki teknisi dan peralatan yang memadai, dan siap dalam melayani masyarakat menyangkut kendaraan listrik.
Subscribe to my channel
