Dia katakan, PT. PLN ditugaskan negara untuk menguasai alam ciptaan Tuhan demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Terkait transisi energi ramah lingkungan dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena adanya beberapa krisis yang melanda dunia seperti perubahan iklim, krisis bahan bakar minyak (BBM) dan naiknya harga batu bara.
Dalam kaitannya dengan kelistrikan, kata dia, ketiga hal tersebut akan menyebabkan naiknya tarif dasar listrik.
Menurutnya, transisi energi ramah lingkungan yang bersumber dari PLTP seperti pengembangan PLTP Ulumbu bertujuan untuk menyiapkan listrik yang murah dan terjangkau.
Dia rincikan, harga jual listrik khusus untuk wilayah Nusa Tenggara, berdasarkan Kepmen ESDM No. 169.K/HK. 02/MEM/2021 adalah rata-rata sebesar Rp 2.000 per KWh.
Namun harga pada tingkat rumah tangga dengan berbagai kategori pelanggan, listrik dijual dengan harga Rp 1.440 per KWh. “Pemerintah melalui PT. PLN melakukan subsidi rata-rata sebesar Rp 500 per KWh,” jelas Irlan.
Terkait pengembangan PLTP Ulumbu di wilayah Poco Leok, Irlan juga menjelaskan bahwa sampai saat ini masih pada proses tahap evaluasi pengukuran.
Kata dia, akan ada proses lain sebelum sampai pada proses eksplorasi dan eksploitasi, diantaranya adalah pembebasan lahan dengan pola ganti untung.
Subscribe to my channel
