“Setelah ini, apa yang hendak dilakukan dan dikembangkan petani, PLN siap dukung. Karena program kita pasti berkelanjutan nantinya,” ucap Lalu Irlan Jayadi.
Sementara itu, Camat Emil Ndahur, tak memungkiri budidaya hortikultura erat kaitannya dengan mata pencaharian masyarakat Poco Leok, sehingga pelatihan ini menggugah antusiasme masyarakat sekitar.
Lewat program ini, Camat Emil Ndahur berharap para peserta nantinya mampu mengelola dan menjalankan bisnis hortikultura dengan lebih baik, sehingga tanaman yang dibudidaya tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi, tapi juga bisa menjadi sumber penghasilan bagi petani.
“Ini berkaitan dengan kehidupan petani sehari-hari. Sehingga penting untuk tahu bagaimana menghasilkan horti yang lebih baik seperti di tempatnya Pak Lambertus ini. Kita belajar dari orang lain juga,” ujar Camat Emil Ndahur.
Dalam pelatihan ini, para peserta dibimbing untuk membuat pupuk kompos/organik yang mudah, murah, dan sederhana. Selain itu, para petani yang hadiri dalam pelatihan diajarkan cara memilih benih, mengelola lahan, menanam, merawat, memelihara, sampai memasarkan hasil panen.
Mentor sekaligus pemilik usaha hortikultura, Lambertus Enga, menegaskan dirinya tak akan pikir panjang dalam membagikan pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki sehubungan dengan bisnis hortikultura, terlebih apabila hal itu dibutuhkan untuk kemajuan dan kemandirian petani di NTT.
“Terima kasih kepada PLN yang bantu fasilitasi kegiatan ini. Saya siap bagi pengalaman dan praktik yang sudah saya lakukan selama ini kepada petani dari kawasan Poco Leok,” tegas Lambertus Enga.