Ramai Poster “All Eyes On Papua”, Ada Apa di Baliknya?

Foto : @gandawakstra

Perampasan ini memicu keresahan dan perlawanan masyarakat adat yang merasa kehilangan tempat tinggal, sumber penghidupan, dan warisan budaya mereka.

Pada tanggal 27 Mei 2024, masyarakat adat suku Awyu Digoel di Papua Selatan, Suku Moi di Sorong, dan Papua Barat Daya menggelar aksi demonstrasi di depan Mahkamah Agung, menolak pembabatan hutan adat mereka.

Kampanye “All Eyes On Papua” mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, tentu saja hal ini menunjukkan kepedulian terhadap hak-hak masyarakat adat di Papua.

</p

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *