“Andaikan bisa diintervensi oleh Pemerintah Kabupaten, mungkin sudah selesai.
Ketika ditanya, apakah pemanfaatan dana aspirasi untuk tujuan tersebut tidak bertentangan dengan regulasi? “Oh, sama sekali tidak bertentangan. Dana aspirasi itu untuk pembangunan toh,” jawabnya.
Bahkan dia menghitung, kalau saja setiap anggota DPRD NTT memiliki dana aspirasi sebanyak Rp 1 miliar, berarti ada Rp 10 miliar dana yang ada. “Persoalannya adakah niat baik dari 10 anggota DPRD tersebut agar dana aspirasinya di bawah ke ruas jalan tersebut?” iimbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, ruas jalan Pemprov NTT di Pantura Kabupaten Manggarai khususnya di dusun Munta, Desa Kajong Kecamatan Reok Barat, ditanami pisang oleh warga setempat pada Rabu (16/11) pagi.
Ruas jalan tersebut sudah sekian lama tidak diperhatikan oleh Pemprov NTT.
Menanggapi kondisi tersebut, anggota Fraksi Partai Hanura DPRD NTT, Ben Isidorus terus menyoroti persoalan tersebut sejak dirinya menjadi anggota DPRD NTT hasil Pileg 2019 lalu.
Subscribe to my channel
