“Di satu sisi, kami berupaya meminimalkan dampak gangguan penerbangan para tamu undangan dan delegasi. Di sisi lain, kami juga berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat masih bisa masih bisa berwisata menikmati keindahan Labuan Bajo di saat penyelenggaraan KTT ASEAN. Ini adalah momentum yang baik untuk mempromosikan Labuan Bajo secara nasional maupun internasional,” kata dia.
Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara, pada periode normal terdapat maksimal 18 penerbangan PP reguler per hari rute ke/dari Labuan Bajo. Sementara itu, pada periode KTT ASEAN diperkirakan akan ada tambahan 16 penerbangan VVIP dan reposisi dalam sehari, khususnya di masa puncak pada 9 dan 11 Mei 2023 saat kedatangan dan kepulangan para delegasi.
Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan operator bandara, ground handling, keimigrasian (CIQ), dan pihak terkait lainnya, untuk melancarkan pergerakan atau flow kedatangan dan kepulangan tamu VVIP dan delegasi.
Selain itu, telah disiapkan pula pengaturan dukungan antisipasi evakuasi udara dengan menggunakan helikopter yang telah dipublikasi dalam aeronautical information publication (AIP) berupa visual flight rules (VFR) corridor. (antara/aka)