“Saat ini peredaran berita hoax sangat massif terjadi, seperti berita hoax tentang penculikan anak yang terjadi di wilayah Karangasem dan Denpasar yang tersebar melalui pesan Whatsapp secara berantai. Namun berita hoax terkait pemilu 2024 untuk di wilayah Bali belum ada, akan tetapi hal tersebut harus kita antisipasi bersama agar pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Bali dapat berjalan tertib dan lancar,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto kepada wartawan di Denpasar pada Rabu.
Diketahui pertemuan tersebut sebagai langkah awal Polda Bali dalam mencegah peredaran berita hoax yang berkembang melalui platform media sosial jelang pemilu 2024, karena dampak dari berita hoax tersebut sangat meresahkan masyarakat dan dapat menimbulkan pertikaian.