Dia pun menguraikan semua item dalam rapor pendidikan itu seperti kemampuan literasi, numerasi, karakter, berikan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong kreativitas, nalar kritis, kebhinekaan global, sampai kemandirian.
Masih dalam sambutannya, Bupati Hery mengatakan, hanya sedikit sekolah saja yang bertanda hijau.
“Itu berarti, proses pendidikan kita belum sesuai harapan,” ujarnya.
Dia menguraikan, kegiatan literasi baru mencapai 14% yang mencapai kompetensi minimum.
“Artinya, sebanyak 86% sekolah jenjang SD dan SMP belum mencapai kompetensi minimum. Sedangkan literasi numerasi lebih memprihatinkan lagi karena baru 80% yang mencapai kompetensi minimum,” tambahnya.
Mengajak untuk Bangkit
Melihat kondisi di atas, Bupati Hery mengajak semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk bangkit setelah melakukan evaluasi.
“Kondisi di atas, tentu membutuhkan perhatian serius dari kita semua, terutama pendidik. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan perhatian serius dan tindakan strategis dari kepala sekolah dan guru serta stakeholder lainnya di sekolah, termasuk OPD teknis,” tandasnya.
Menurutnya, diperlukan perbaikan kualitas pengelolaan sekolah dan kualitas proses pembelajaran.
Selain itu, imbuhnya, intensifkan supervisi oleh kepala sekolah maupun pengawas.
Subscribe to my channel
