“Pada jarak sekitar 100 meter korban dan para saksi bertemu dan dihadang banyak orang yang tak dikenal dari sebuah dumptruk berwarna kuning yang parkir di jalan. Lalu (orang tak dikenal tersebut) menyerang dan memukul, sehingga para saksi melarikan diri dan saksi tidak melihat korban lagi,” ungkap AKBP Yoce membacakan laporan polisi tersebut.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan sejumlah saksi yang bersama korban adalah warga kampung Pong Kukung Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese.
Sementara korban yaitu alm. Ferdinandus Habu ada bersama para saksi karena isterinya berasal dari Pong Kukung, Desa Wewo.
Masih terkait kronologis peristiwa tersebut, AKBP Yoce menyampaikan bahwa pada keesokan harinya yaitu pada tanggal 2 Januari, saksi menjumpai korban (di rumah keluarga isterinya di Pong Kukung, Red) dalam keadaan sakit. Namun pada saat dibawa ke Puskesmas Iteng, korban dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan Laporan Polisi tersebut, pada tanggal 2 Januari, Satreskrim Polres Manggarai bersama Polsek Satar Mese langsung mengecek ke TKP dan mencari informasi sehingga mendapatkan informasi bahwa memang pada tanggal 1 Januari telah terjadi perkelahian di Pantai Tilir. Namun pada saat kejadian itu belum diketahui ada korban atau tidak, karena para saksi lari terpencar untuk menyelamatkan diri.
Baru diketahui bahwa ada korban meninggal dunia atas nama Ferdinandus Habu (31) setelah korban hendak melakukan pemeriksaan di Puskesmas Iteng.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap belasan orang, dan langsung menggelar perkara, kami nyatakan tujuh orang sebagai tersangka dengan peran dan posisi masing-masing,” kata Kapolres AKBP Yoce.
Terkait kasus tersebut, kata AKBP Yoce, pihak Polres Manggarai telah melakukan beberapa hal seperti
pemeriksaan saksi-saksi, mengamankan beberapa barang bukti, melakukan otopsi pada tanggal 3 Januari sore hingga malam hari.
Subscribe to my channel
