Doa Lintas Agama atau Umbul Mantra Nusantara yang dibuka dengan pembakaran gondo arum (kemenyan red) oleh Ketua Padepokan Rumah Insani Nuswantoro Romo Ainul Karim, kemudian dilanjutkan doa secara bergantian oleh Tokoh Pemuka Agama Islam (Gus Yoyok, Lesbumi Nahdlatul Ulama Bali), Kristen (Pendeta Andreas Hendry, Gereja Miracle Center), Budha (Romo Pandita Effendy Halim, MAHASI Bali), Konghucu (Wenshi Tjan Putu Santiro), dan Penghayat (Bopo Bambang C.Wijaya, HPK Bali).
Selesai kegiatan Umbul Mantra Nusantara, prosesi dilanjutkan dengan penampilan apik seni Tarawangsa dari tatar Pasundan yang ditampilkan oleh KARUHUN. Sebuah kelompok spiritual seni yang digawangi oleh Kang Gungun Permana. Seniman yang juga seorang luthier (pencipta alat musik) bernama Kotamo ini menyampaikan “Tarawangsa tidak hanya sebagai sebuah penampilan instrumen seni yang sederhana saja, akan tetapi Tarawangsa merupakan sebuah ritus penghormatan kepada leluhur bahkan penyembahan kepada Tuhan pencipta Alam Semesta, karena didalam menampilkannya terdapat vibrasi doa, dan juga ucapan syukur yang termanifestasikan dalam sesajen dalam penampilan tarawangsa” pungkasnya.