Menurut Sanam, pihak Undana telah melaksanakan berbagai paket Program Intervensi Pemberdayaan Usaha pertanian dan non pertanian bagi peningkatan ketahanan dan kemandirian pangan menuju NTT bebas stunting. “Kami (Undana, red) telah melaksanakan berbagai paket program Intervensi Pemberdayaan usaha pertanian. Dan berbagai paker program tersebut berjalan sesuai harapan,” katanya.
Lebih rinci Sanam menjelaskan bahwa paket program tersebut dilaksanakan sejak bulan September sampai dengan awal Desember tahun 2022, di tiga Kabupaten antara lain Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTS.
Hasil intervensi menunjukan Sebagian mitra (rumah tangga) mulai mendapatkan manfaat (berupa hasil produksi) yang diproyeksi nantinya dapat mewujudkan diversifikasi konsumsi, pendapatan dan pada akhirnya dapat memperbaiki kizi keluarga. Namun demikian, ada juga Sebagian mitra yang belum menikmati hasil akibat gagal panen dari sebagian paket yang dikelola.
“Berdasarkan hasi kajian, ditemukan sejumlah permasalahan yang berpotensi menjadi hambatan dalam pelaksanakan intervensi stunting terintegrasi. Dan Tim Stunting Undana telah melakukan identifikasi, yang pada akhirnya menjadi perhatian para pihak-pihak terkait, terutama para Bupati/Wakil Bupati di tiga Kabupaten di NTT ini,” jelas Rektor Sanam.